Wajar sih, namanya juga skala perioritas. Jadi kalau tidak bisa multitasking, ya urus dulu urusan yang ada di Indonesia.

Masak iya, sebagai salah satu produsen terbesar dunia, harga minyak goreng
bisa melonjak tajam seperti negara negara lain, yang minyak gorengnya impor.

Mengenai kantor pusat suatu perusahan minyak goreng, nah ini agak sulit sebenarnya, apabila sumber bahan baku dan perosesing mereka tidak berasal dari Indonesia atau di Indonesia.

Tapi logikanya, kalau semua ada di Indonesia, kantor utamanya ya seharusnya
ada di Indonesia. Alasan utamanya ya pajak, kalau dari sisi kacamata pemerintah.

Jangan lupa, sesuai UUD Indonesia, yang mempengaruhi kehidupan masyarakat
luas, ya di kuasai oleh negara. Nah kalau ngga patuhi aturan. Bukan tidak mungkin di nasionalisasikan. Itu kalau bicara extrem, walaupun kemungkinan sangat kecil. Karena ada payung hukumnya bukan tidak mungkin kan.

<https://web.archive.org/web/20220527074659/https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-6097884/cerita-luhut-batal-sambangi-bos-imf-gegara-urus-minyak-goreng?single=1>

--
-alien-
~ Work like you don't need the money. ~
~ Love like you've never been hurt. ~
~ Dance like nobody is looking. ~

--- SoupGate-Win32 v1.05
* Origin: fsxNet Usenet Gateway (21:1/5)