• Naskah Drama 6 Orang Cerita Rakyat 12

    From Segismundo Nieves@21:1/5 to All on Sun Nov 26 20:49:12 2023
    Naskah Drama 6 Orang: Batu Menangis
    Naskah drama 6 orang ini merupakan adaptasi dari cerita rakyat Kalimantan Barat yang mengisahkan tentang seorang gadis manja bernama Laras yang tidak mau membantu ibunya bekerja di sawah. Suatu hari, ia menemukan sebuah batu yang bisa menangis dan
    mengeluarkan emas. Namun, ia tidak tahu bahwa batu itu adalah jelmaan dari ibunya yang meninggal karena kesedihan. Apa yang akan terjadi dengan Laras? Simak naskah drama 6 orang ini selengkapnya.


    Tokoh-tokoh:

    Laras: gadis manja yang tidak mau membantu ibunya bekerja di sawah.
    Ibu: janda tua yang bekerja keras untuk menghidupi Laras dan dua adiknya.
    Dewi: adik Laras yang rajin dan baik hati.
    Ana: adik Laras yang juga rajin dan baik hati.
    Arman: pemuda tampan yang menyukai Laras.
    Narator: pencerita kisah.


    Adegan 1
    Narator: Alkisah hiduplah seorang janda tua bersama anak gadisnya yang bernama Laras, Dewi, dan Ana di sebuah desa terpencil Kalimantan barat. Mereka tinggal di sebuah gubuk di ujung desa, sejak ayah Laras meninggal, mereka hidup sebatang kara. Maka dari
    itu ibupun rela bekerja di sawah untuk menghidupi mereka sedangkan Laras adalah gadis yang manja.

    naskah drama 6 orang cerita rakyat 12
    Download File https://caukonetfli.blogspot.com/?jl=2wGF7Y




    Ibu: (memanggil) Laras, bangunlah nak, lihatlah ayam sudah berkokok, apakah kamu tidak malu dengan ayam?

    Laras: (menggerutu) Ibu, aku kan sudah besar, biarlah aku hidup seenaknya.

    Dewi: (menegur) Kakak, janganlah membantah perintah ibu!!

    Laras: (marah) Kamu ini masih kecil aja udah blagu!, awas kakak mau mandi dulu!

    Dewi: (mengejek) Kakak mau mandi aja laporan.




    Adegan 2
    Narator: Setelah beberapa menit kemudian...


    Laras: (bercermin) Dududu wahhh.. ternyata aku adalah orang tercantik di kampong ini. (sambil menatap kacanya)

    Dewi: (menyindir) Ih..kakak pedenya over dehh.

    Laras: (bangga) Banyak omong kamu dek, emang iya kakak paling cantik di kampung ini!

    Dewi: (menantang) Oh seperti itu..lalu??

    Laras: (menyombongkan diri) Ah, blagu kamu dek!, eh Ana menurut kamu kakak cantik tidak? (sambil mendekati Ana yang sedang menyapu)

    Ana: (menjawab dengan sopan) Iya kak, kakak emang cantik, tetapi lebih cantik jika mau membantu ibu, pasti lebih cantik. (duduk dan berhenti menyapu)

    Laras: (kesal) Apa maksudmu? (melotot) Katakan sekali lagi!!! (menjambak)

    Ana: (merintih) Aduhhh…kaak..sakit, maafin Ana kak.

    Dewi: (menghibur) Makanya nggak usah urusan sama kak

    Laras: (mengejek) Hahaha..ayo Wi, kita pergi saja.

    Narator: Kemudian Laras meninggalkan Ana adiknya, dan kembali mengagumi kecantikannya. Padahal dia anak tertua, tetapi tidak mau membantu ibunya. Haripun sudah menjelang siang, Laras pun teringat dengan alat kecantikannya yang habis, tak lama kemudian
    ibu dan Ana adiknya datang dan Laras pun menghampiri ibu dan Ana yang baru sampai di depan pintu yang kelihatan lelah.


    Laras: (menuntut) Bu alat-alat kecantikan ku sudah habis, ibu harus segera membelikan yang baru.

    Ana dan Dewi: (protes) Kak, ibu saja baru pulang, seharusnya kakak menghargai ibu sedikit.

    Ibu: (menenangkan) Laras, ibu masih lelah, besok saja pasti ibu beli.

    Laras: (ngambek) Tidak mau!!! Aku ingin sekarang.

    Ana: (membela) Kakak! Ibu kan capek.

    Ibu: (mengalah) Sudah sudah, tak apa-apa Dewi, Ana biar ibu beli, tapi Laras, tapi ibu tidak tahu alat kecantikan apa yang dimaksud kamu harus ikut ya.

    Laras: (bersyarat) Ya…aku mau ikut ke pasar, tapi dengan satu syarat kalian harus berjalan di belakangku.


    Adegan 3
    Narator: Di pasar...


    Laras: (memilih-milih) Hmm..mana ya alat kecantikan yang bagus buat aku?

    Ibu: (menyarankan) Nak, bagaimana kalau yang ini? Ini bagus dan murah.

    Laras: (menolak) Ah..itu mah jelek bu. Aku mau yang ini. (menunjuk alat kecantikan yang mahal)

    Ibu: (terkejut) Astaga..itu mahal sekali nak. Ibu tidak punya cukup uang untuk itu.

    Laras: (memaksa) Ya sudah bu, pinjam saja sama penjualnya. Pokoknya aku mau yang ini.

    Ibu: (putus asa) Ya sudahlah..ibu pinjam dulu ya pak. Nanti ibu bayar besok.

    Penjual: (menerima) Baiklah bu. Tapi ingat ya besok harus bayar.
    35727fac0c

    --- SoupGate-Win32 v1.05
    * Origin: fsxNet Usenet Gateway (21:1/5)